Studi Budaya Excellent & Smart Class MTs Muhammadiyah Wonosari Tahun 2025
Setiap sekolah pasti memiliki program yang berorientasi pada siswanya. Suatu program dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas siswa-siswi dan guna menunjang kualitas sekolah. Contoh dari program sekolah tersebut ialah program unggulan, ekstrakurikuler, atau keagaaman. Kemungkinan antara sekolah yang satu dengan yang lain bisa berbeda program. Salah satu sekolah di Gunungkidul yang memiliki program unggulan, yaitu MTs Muhammadiyah Wonosari (Matsmuri). Sekolah ini mempunyai program unggulan, yaitu kelas excellent dan kelas smart. Siswa-siswi yang memiliki potensi di bidang akademik, dimasukkan ke dalam kelas ini. Begitu calon siswa-siswi mendaftar di sekolah ini, mereka mengikuti tes akademik untuk mengetahui potensi akademik masing-masing. Oleh karena itu, ketika sudah mulai kegiatan pembelajaran, siswa-siswi sudah berada di kelas sesuai dengan potensi akademik mereka. Selanjutnya, setiap hari Rabu dan Kamis, siswa-siswi wajib mengikuti jam belajar tambahan atau les. Selain itu, ada juga kegiatan pembelajaran di luar sekolah yang biasa diadakan di pertengahan semester.
Di pertengahan semester genap ini, diadakan studi budaya untuk kelas excellent dan smart. Studi budaya merupakan kajian terhadap suatu budaya atau bentuk budaya yang ada di Indonesia, terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan disertai dengan kegiatan jelajah alam. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Februari 2025. Studi tersebut dilaksanakan di dua tempat, yaitu Desa Wisata Kasongan tepatnya di Pusat Informasi dan Pelatihan Gerabah Nangsib Keramik Kasongan dan Malioboro.
Siswa-siswi berangkat dari sekolah pukul 07.30 WIB. Mereka didampingi oleh beberapa guru yang mengampu mata pelajaran ASPD. Selain itu, ada beberapa pegawai yang turut serta mendampingi siswa-siswi untuk bertugas mengabadikan momen mereka ketika praktik membuat gerabah dan saat berada di Titik 0 Km DIY. Di Kasongan siswa-siswi belajar membuat gerabah yang sederhana dan mewarnai gerabah yang sudah disediakan. Kemudian, dilanjutkan ke Malioboro sampai pukul 16.00 WIB.
Kegiatan studi budaya umumnya dilaksanakan untuk meningkatkan motivasi dan semangat belajar, kerja sama, serta keakraban siswa-siswi. Sementara itu, tujuan khusus dari kegiatan tersebut ialah untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang proses pembuatan dan pewarnaan gerabah serta budaya yang ada di Malioboro.
Tiffani Anggarniasti, selaku ketua pelaksana kegiatan, berharap agar studi budaya ini tetap berlangsung di tahun-tahun selanjutnya, sehingga dapat menjadi wadah bagi para siswa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan di kelas, sebagai ajang untuk belajar sosial budaya terutama budaya lokal, dan menambah wawasan bagi siswa dari berbagai disiplin ilmu.
Menurut Triyono, selaku kepala madrasah, dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan siswa-siswi Matsmuri dapat mengerti dan memahami cara pembuatan gerabah yang ada di Kasongan. Selain itu, selepas kegiatan tersebut mereka diharapkan sudah memahami cara pembuatan gerabah yang baik. Siswa-siswi juga dapat mengetahui berbagai macam gerabah yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, diharapkan mereka dapat mengetahui bentuk budaya yang ada di Malioboro, seperti batik atau kerajinan yang berasal dari Yogyakarta.
(El)
0 comments:
Posting Komentar